Thursday, July 12, 2012

Belajarlah tentang etika, tapi jangan lupa untuk berlapang hati...

Belum lama ini ak bermain di komunitas maya Yahoo Answer Indonesia! (YiA) kalo nggk salah di room Keluarga & Hubungan. Ada seorang teman yang aku tidak mengenalnya bertanya:
PUTUS PACARAN GARA GARA SIDIA KENTUT.?
Bijakkah aku memutuskan pacaran sama cewekku karena persoalan alamiah tersebut. tapi jujur saja aku jadi muak, pas apel duduk berduaan dia ga bisa nahan kentut.suaranya..... bessaaaar....ber ulang ulang..........suaranya jelek......{harusnya kan tiiiiit} dah gitu ga minta maaf malah ketawa terbahak bahak.


Aku nggak menjawab pertanyaan ini, hanya ngasih tanda bintang... karena aku rasa pertanyaan ini cukup menarik. Hmmm ribet juga jawabnya, salah atau nggaknya?
***
Ini sebagian jawaban dari temen2:
 ridho habibie: wahh, keras juga ente. main putus gara2 masalah itu... sip gan....

o--Eru_C... : aaaaaaaaaaaaakmu terlalu emosional, jelas2 itu bukan tindakan bijak
apa kentut itu perkara besar sampai hukumannya PUTUS?
ato kentut itu dosa?
gk ada org di dunia yg gk pernah kentut dan bisa menahan kentut (apalagi kentut'a ... bessaaaarrr...)
kmu tau kenapa dia ketawa? supaya buat kmu emosi? kayak'a bukan..
Menurutku dia malu
hahaha, kawan.. cobalah memahami si dia ^_^


Linda Manafe: Halo. Barangkali di keluargamu kamu dididik keras utk bersikap sangat sopan (tdk blh kentut di dpn org, tertawa terbahak2 apalagi cewek). Sedang di keluarga cewekmu, sepertinya hal2 itu gak terlalu ditekankan sehingga dia cuek.Klo pd dasarnya km msh sayang, ada baiknya kamu beritahu dia secara baik2 bhw kamu sayang dia dan sangat ingin dia merubah perilaku itu. Jika kentut berlangsung terus menerus, itu sbnarnya perlu diperiksa krn itu bisa gejala gangguan pencernaan. Bukan karena dia melucu.Klo memang buatmu daya tarik dia sdh hilang, silakan putuskan dia scr damai ya.

Fanny: Kamu nasehati dia :)

Hori Gino: wkwkwkwk. . .jorok bgt, sob. . .jangan jangan keluar ampasnya juga tu. . .hahahahaha. . , mungkin perlu kamu ajarin etika kali, kalo emang kamu masih sayang yaa ngapain diputusin, masih bisa diperbaiki itu. . ,

 ***
Setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda, sudut pandang yang berbeda dalam memandang suatu masalah.  Bisa jadi seseorang menganggap masalah kecil itu adalah besar dan masalah besar dianggap sebaliknya... Hmmmm

Bicara masalah kentut, mgkin emg hal yang lumrah ya hal itu... setiap orang pasti pernah kentut. Nggak bisa kentut mah repot, bisa masuk rumah sakit... huhuhu... (jadi alhamdulillah ya bisa kentut, meskipun ughhh baukkk :p) Tapi gmn jadinya kalo ketauan kentut di depan umum... malu juga ahyayaya. Meskipun kentutnya nggak ada suaranya pasti baunya ada... dan respon orang pasti langsung bilang "Siapa yang kentut nih?" dan tak ada jawaban....

Lain lagi kalo ada bau sekaligus suaranya, respon orang mungkin malah ada yang tertawa? ya memang sedikit lucu... (tapi dimana letak kelucuannya?) hehe...
###
 Terlepas dari (masalah) kentut...
Apa jadinya kalau di dunia ini tak ada tata krama dan sopan santun? Mungkin karenanya rasa malu akan hilang atau hanya sedikit saja rasa malu yang dimiliki... Bisa jadi orang akan seenaknya sendiri berbicara, bersikap dan bisa jadi mengganggu privasi orang lain. Tapi bukankah dewasa ini rasa malu sudah terkikis karena alasan modernisasi? (ah tidak juga) Selamanya akan tetap ada dan diperlukan.  
Di keluarga tertentu mungkin mengajarkan etika lebih banyak dan keluarga lain dalam taraf yang biasa2... dan dari pendidikan dasar ini mungkin memberikan output anak2 yang berbeda tingkat kesopanannya.

Memaklumi...
Suatu saat nanti aku juga ingin mengajarkan tentang kesopanan terhadap anak2ku (amin)... tapi ada hal lain lagi untuk mengimbanginya yaitu tentang kelapangan hati... daya toleransi... pemakluman.... atau apalah itu namanya...

Etika tanpa toleransi? 
Tak ada keseimbangan... Dan mungkin belum cukup seseorang untuk disebut "benar2 dewasa"

Tak ada manusia yang sempurna kecuali Tuhan, yang menciptakannya. Tuhanlah pemilik kesempurnaan. Manusia seringkali lalai dan berbuat salah... mungkin jauh dari tata krama... dan tanpa disadari mengganggu privasi orang lain...

tapi janganlah berputus asa dari rahmat Tuhan karena Tuhan lah Maha Pengampun...
Selama masih diberi kesempatan, manusia bisa mengupayakan untuk memperbaiki diri... menjadi yang lebih baik lagi... semangat ya... :)

PESAN UNTUKKU SENDIRI
 "Belajarlah tentang etika, tapi jangan lupa untuk berlapang hati..."



Thursday, July 5, 2012

Rezeki, Jodoh dan Mati...

Akhir2 ini aku tak henti memikirkannya... Tentang hidup ini... Yang sering kali aku merisaukannya... Tentang takdir... yang aku tak pernah tau... (tapi mengapa aku pikirkan?)

Ya Alloh, berikan petunjukMu supaya aku bisa selalu berada di JalanMu dan berikan kepuasan batinku atas takdir terbaik yang Kau berikan... Ajarkan aku untuk selalu bersyukur, atas setiap nikmat yang Kau berikan...

###
story...
Beberapa hari lalu Bu Eka bercerita tentang mertuanya yang meninggal. Mertuanya sudah sakit diabetes yang sudah menahun dan terakhir sebelum meninggal ternyata didiagnosa terkena kanker lambung dan sudah stadium 4... Jangan ditanya tentang berapa banyak biaya pengobatan, sudah habis +- 500juta untuk biaya pengobatan...
Betapa sehat itu mahal banget harganya.... Jangan sampai kita lupa untuk mensyukuri nikmat sehat itu....

Mati...
Siapa yang tahu kapan ajal menjemput kita? Namun apakah kita sudah menyiapkannya? Ataukah kita lalai karena silaunya dunia?

Tahukah kamu?
Adakah hubungan antara sakit dengan mati?
Ada orang kecelakaan parah... kepalanya sampai berdarah2 (tetangga Pak Joko) tapi ternyata Tuhan masih memberinya kesempatan untuk bernafas... dan hidup di dunia...

Ada orang meninggal karena sebab yang bisa dibilang sepele, pagi hari masih segar bugar tapi siang hari meninggal...

Siapa yang tahu? Rahasia Tuhan...

###
Rezeki...
Jodoh...
Itu juga rahasia Tuhan... Kita tak perlu merisaukannya...

Masa depan adalah hal diluar jangkauan manusia... masa lalu tak perlu disesali karena waktu tak bisa diputar kembali... Tapi kita punya hari ini, dimana kita bisa melakukan sebaik yang kita bisa...
Lakukan yang terbaik untuk hidup ini, jalani hidup dengan sepenuh hati... dan kelak kau akan sadari... saat setiap kisah yang sudah berlalu menjadi kenangan yang indah... hidup ini teramat indah...

Aku pernah mendengar, katanya hidup ini adalah sebuah pilihan... seperti pohon takdir yang mempunyai banyak cabang dan ranting... Ada banyak pilihan, dan dengan kemampuan dan petunjukNya kita harus memilih takdir kita... (Apakah Tuhan telah menyiapkan banyak takdir?) lalu kita harus memilihnya?