Thursday, March 25, 2010

Raja Kin

Sore itu aku hanya duduk santai di rumah. Untuk sekedar memecah kesunyian (emang sunyi bisa ya, dipecah???)  aku setel radioku. Waktu itu ada acara dongeng, mau tau seperti apa dongengnya… judulnya raja Kin.

Dahulu kala…

Di suatu kerajaan, ada seorang raja yang sedang naik tahta, namanya raja Kin. Ayah dan ibunda raja tersebut telah tiada sehingga raja Kin hanya tinggal bersama para pamong kerajaan yang sangat patuh dengannya. Seluruh rakyat sangat mematuhi perintah raja dan sangat berbakti kepadanya. Saking taatnya, sampai-sampai apapun yang diperintahkan raja… rakyatnya selalu mengiyakan dan mematuhinya, meskipun mereka sebenernya tahu tidak semua yang dikatakan sang raja benar. Akan tetapi mereka takut untuk mengatakan tidak atau menolak permintaan raja.
Suatu ketika raja Kin meminta pendapat kepada para mentri kerajaan tentang pakaian yang dikenakannya. Raja Kin memakai baju tanpa lengan dan celana setinggi lutut (red :gojak-gajek). “Bagaimana penampilanku hari ini?” tanya raja Kin. “Bagus… bagus paduka… saya juga akan memakai pakaian seperti itu paduka raja” jawab orang-orang yang berada di istana kerajaan itu.
Raja Kin tahu kalau semua orang yang berada di istana kerajaan itu hanyalah pura-pura memujinya. “Kenapa orang-orang mengatakan pakaian ini bagus, bukankah ini pakaian yang tidak pantas dipakai” gumam sang raja dalam hati. Dalam hati raja Kin merasa sedih akan ketidak jujuran rakyatnya. Namun raja membiarkan perasaannya itu…

Suatu hari raja Kin hendak melihat-lihat suasana diluar kerajaan bersama dengan pengawalnya. Di halaman istana, pengawal sudah terlihat siap dengan kuda dan segala perlengkapannya. “Pengawal, bagaimana semua sudah siap??” begitu kata raja. “Sudah baginda raja…” jawab pengawal.  “Apa kuda ini dapat berlari dengan cepat? keledai lari lebih cepat dibanding kuda bukan? ” tanya sang raja. (Sebenarnya sang raja tentu saja sudah tau kalau lari kuda lebih cepat daripada keledai, raja Kin hanya ingin mendengar pendapat pengawal itu (red: nge-tes). “Oh iya, kalau begitu saya akan menggantinya dengan keledai baginda raja” jawab pengawal. Lalu pengawal mengganti kuda dengan keledai dan mereka mulai berangkat. Mereka berdua sama-sama tau kalau mengendarai keledai tak lebih baik daripada kuda, tetapi mereka hanya saling diam. Raja Kin menghela nafas panjang, “Hehhhhhhhhhhh…” “Kenapa semua orang selalu mengiyakan semua ucapanku???” Katanya dalam hati.

Setelah beberapa lama, akhirnya mereka berhenti di sebuah warung untuk sekedar beristirahat dan berhenti makan.  Orang-orang yang berada di warung tersebut lalu memberi hormat kepada raja Kin dan mempersilakan untuk memilih tempat duduk yang diinginkan. Setelah sementara waktu sang raja menikmati hidangan, pemilik warung itu mendekati raja Kin dan mengeluhkan kejadian yang baru saja dia alami dalam waktu dekat.
Baginda raja, belum lama ini warung kami dirampok oleh orang dari desa sebelah, mohon paduka raja menghukum perampok itu” kata pemilik warung.
Oh… begitu ya… (hmmmm cukup lama terdiam)”.
***

Wednesday, March 24, 2010

Tentang “Wortel, Telur dan Biji Kopi”

Temen-temen... udah pernah denger cerita (analogi) tentang “Wortel, Telur dan Biji Kopi” belom?? Cerita ini pertama kali aku dengar dari Workshop KHA pada bulan Maret 2010. Cerita yang dapat memberikan inspirasi bagi kita dalam menghadapi masalah di kehidupan sehari-hari atau di pekerjaan kita. Let’s see...

Ada 3 panci  berisi air, masing-masing panci I diisi dengan wortel, panci II diisi dengan telor, dan panci yang terakhir diisi dengan biji kopi yang telah dihaluskan. Ketiga panci yang telah terisi dengan bahan-bahan yang berbeda tersebut lalu dimasak (dipanaskan) selama 15 menit.... eh eh ini mau cerita atau masak sh... Iya... analogi ceritanya memang begini. Yuk simak lagi... Setelah dimasak selama 15 menit lalu perhatikan perubahan yang terjadi pada bahan-bahan tadi.

Wortel, yang dulunya segar dan keras( sebelum dipanaskan) sekarang berubah menjadi lunak,

Telur, yang sebelumnya lunak setelah dipanaskan berubah menjadi keras... sedangkan,

Biji kopi sudah menghilang, tetapi air panas telah berubah warna dan berbau kopi yang harum.

Sebuah Perumpamaan...
Air yang mendidih bagaikan masalah yang kita hadapi dalam pekerjaan (kehidupan sehari-hari). Pekerjaan itu tidak akan selamanya nyaman, terkadang rasa jenuh itu ada. Keadaan dan kondisi dalam pekerjaan yang mungkin tidak kita inginkan, mendapatkan hasil yang kurang memuaskan, perlakuan orang-orang yang tidak baik kepada kita... apapun yang tidak kita inginkan mungkin saja terjadi dalam kehidupan ini.

Lalu...
Apakah kita ingin menjadi seperti wortel?
Kita maju dengan kuat dan tegas tetapi setelah menghadapi masalah, kita menjadi lemah dan lunak... kehilangan harapan dan menyerah....

Apakah kita ingin menjadi seperti telur?
Kita memulai dengan hati yang tulus dan sensitif namun saat masalah datang, menjadi egois dan cuek. Kita membenci diri kita sendiri, menutup diri atau bahkan membenci orang-orang disekitar kita.

Apakah kita ingin seperti bubuk kopi?
Air tidak mengubah bubuk kopi, bubuk kopilah yang mengubah air. Lihatlah... ciumlah baunya  dan minumlah saat hangat-hangat... (jangan lupa dikasih gula secukupnya ;) )

Sebuah pelajaran...
Dalam menghadapi masalah jadilah seperti bubuk kopi, yang dapat membuat sesuatu yang baik dari tantangan yang sedang dihadapi. Hadapilah masalah dengan optimis dan jangan menambah masalah dengan marah ataupun bersikap egois dengan menyalahkan orang lain.  Dengan masalah kita dapat belajar hal-hal baru, ilmu baru, skill baru, dan pengalaman kita akan bertambah. Masalah ataupun kesulitan akan memberi kesempatan kepada kita untuk menjadi lebih kuat... bersikap lebih dewasa dan lebih baik lagi. Kuncinya tetap sabar dan semangat dalam menghadapi segala problema yang ada...



Monday, March 22, 2010

Amalan-amalan ketika sedang haid

Setelah mengetahui larangan-larangan saat haid di postingan yang lalu, sekarang akan dibahas mengenai amalan-amalan ketika seorang wanita sedang haid. Haid bukanlah suatu alasan untuk tidak melakukan amalan ibadah dan  bukan berarti seorang wanita kehilangan kesempatan untuk beribadah. Banyak amalan ibadah yang dapat dilakukan ketika sedang haid. Namun biasanya seorang wanita yang sedang haid mengalami penurunan semangat untuk beribadah, mungkin disebabkan karena rasa nyeri atau sakit saat datang bulan.  Sebaiknya kita harus tetap semangat meskipun sedang haid sekaligus melakukan amalan ibadah. Berikut ini contoh amalan yang dapat dilakukan ketika sedang haid :

1.    Memperbanyak dzikir kepada Alloh
        Dzikir menurut bahasa artinya ingat. Berdzikir berarti mengingat Alloh, baik dilakukan dalam hati,            ucapan maupun tindakan yang mensucikan dan memuliakan Alloh.
-    Dzikir dengan hati yaitu selalu mengingat Alloh dalam hati (merenungkan keagungan-Nya)
-    Dzikir dengan ucapan / lidah artinya dzikir menyebut nama Alloh secara lisan dengan mengucapkan perkataan yang bermanfaat, membaca Al-Qur’an dan ayat-ayat         Alloh, berdoa mengucap takbir tahlil tahmid dsb.
-    Dzikir dengan anggota badan yaitu dengan mengerjakan kebaikan/perbuatan yang diridhoi Alloh seperti pergi mengaji ke masjid, menolong sesame dsb.

2.    Menghadiri majelis ta’lim
3.    Membaca buku2 agama/religi
4.    Mengisi waktu dengan melakukan hal yang bermanfaat

Terus, bagaimana dengan membaca Alqur’an… baca disini aja.

Sunday, March 21, 2010

Workshop Dasar KHA dan Landasan Forum Anak Kab Bantul

Hari Minggu tanggal 21 Maret kemaren aku mengikuti sebuah workshop tentang “Dasar KHA dan Landasan Forum Anak Kabupaten Bantul” di balai desa Wijirejo. Workshop yang menyenangkan meskipun pada awalnya aku mengira akan biasa-biasa saja. Banyak pelajaran baru yang saya dapatkan dari acara yang berlangsung selama sehari tersebut, jadi tau tentang hak-hak anak… mengapa perlu dibentuk forum anak dan pengalaman bertemu dengan teman-teman baru.
Ehm ya ngomong-ngomong udah pada tau belum tentang KHA. Itu…  konvensi hak anak. Kayaknya udah pada tau deh :D Besok aja ah posting tentang KHA-nya, sekarang mau cerita dulu. Cerita yang kudapat kemaren sewaktu workshop mumpung masih ingat.

Sebuah cerita...

Mungkin, temen2 udah pernah dengar cerita berikut.  Cerita “Gadis dan Kue-kue”, itu judulnya. Ini cerita yang ku dapat dari workshop KHA, menurut versiku sendiri aja yang masih kuingat. Begini ceritanya… udah… baguskan ceritanya… haha belum dimulai kali…

Di sebuah bandara, seorang gadis sedang menanti penerbangannya. Suasana di bandara itu terlihat sangat ramai dan orang-orang sibuk dengan aktifitasnya masing-masing. Untuk menghindari kebosanan gadis yang hanya seorang diri di bandara tersebut memutuskan untuk membeli sebuah buku dan sebungkus kue. Gadis itu lalu duduk di sebuah kursi panjang yang ada di bandara, membolak-balik buku dan membacanya. Tak lama setelah itu datanglah seorang laki-laki muda yang duduk di sampingnya. Laki-laki itu juga melakukan hal yang sama seperti gadis itu, baca buku.

Sembari membaca bukunya gadis tersebut menikmati roti yang ada di dekatnya. Dia ambil satu roti dan melanjutkan membaca. Hal yang sama juga dilakukan oleh laki-laki yang berada di sampingnya. Dengan perasaan yang heran gadis tersebut berpikir dalam hatinya… “Kurang ajar sekali laki-laki ini, dengan santainya makan roti punya orang lain tanpa minta izin” begitulah gerutu gadis itu. Lalu gadis tersebut berniat untuk melupakan hal itu, dan meneruskan membaca. Selang beberapa waktu gadis tersebut mulai mengambil lagi sepotong roti itu. Tanpa ragu laki-laki yang berada disampingnya juga melakukan hal yang sama. Begitulah seterusnya sampai pada akhirnya hanya tersisa sepotong roti.

Gadis tersebut berpikir dalam hatinya, “ Sekarang rotinya tinggal sepotong, aku ingin lihat apakah laki-laki tersebut masih berani mengambilnya…” Benar… ternyata laki-laki tersebut mengambil roti itu.          “ Wah bener-bener keterlaluan ne anak…”, gerutu gadis itu dalam hati. Laki-laki tersebut mengambil roti kemudian dibagi dua… yang sebagian ia makan dan sebagian lagi ia kasih ke gadis yang berada di dekatnya. “ Apa?? Dengan santainya orang ini membagi roti untukku?? Nyadar nggak sih???” begitulah pikiran gadis itu. Karena sangat kesal gadis tersebut meninggalkan kursi dan bergegas untuk pergi…
Setelah sampai di tempat boarding gadis itu segera menuju ke seatnya dan mencoba melupakan kejadian yang dialaminya dengan tetap melanjutkan membaca buku. Setelah menyelesaikan buku bacaanya dia memasukkannya ke dalam tas. Betapa terkejutnya gadis itu ketika di dalam tasnya ia menemukan bungkusan roti yang masih utuh. Ia merasa menyesal tentang apa-apa yang telah ia pikirkan tentang laki-laki itu. Tapi sekarang laki-laki itu telah pergi dan mungkin entah kapan gadis itu bisa menemuinya lagi untuk yang kedua kalinya, untuk sekedar menerangkan kelalaiannya ataupun meminta maaf… 

Ya… begitulah ringkasan cerita yang masih kuingat.  Terkadang tanpa disadari hal-hal kecil semacam ini dapat saja dialami oleh siapapun karena kelalaian. Beberapa pelajaran yang mungkin dapat kita ambil dari kisah tersebut antara lain :
Ada 4 hal yang tidak dapat dikembalikan lagi di dunia ini
1.    Batu ...... Setelah iya di lontarkan
2.    Kata ...... setelah iya di ucapkan
3.    kesempatan ....... setelah dia hilang!!
4.    waktu .... setelah ia berlalu!!!
Sebelum semua hal tidak dapat di kembalikan, maka berhati-hatilah dalam berucap, bertingkah laku dan memanfaatkan waktu.

Oke...hhh... lihat cerita yang lainnya yuk!klik di sini

Friday, March 19, 2010

Larangan - larangan saat sedang haid

Wanita yang sedang haid ada beberapa larangan yang harus dihindari. Larangan2 tersebut antara lain sebagai berikut :
1.       Sholat
Wanita yang sedang haid (dalam keadaan tidak suci) tidak diperbolehkan untuk melakukan sholat baik itu sholat fardhu maupun sholat sunah. Sholat fardhu yang ditinggalkan saat haid tidak disyariatkan untuk diganti.

2.       Puasa
Khusus untuk puasa fardhu dibulan romadhon, wajib diganti (di qadha’) di hari lain di luar masa haidnya.

3.       Thawaf
Thawaf merupakan ritual mengelilingi ka’bah sebanyak 7 kali sebagai bagian dari pelaksanaan haji ataupun umrah.

4.       Jima’ (melakukan hubungan suami istri)
Dalilnya adalah firman Alloh SWT QS Albaqarah : 222  yang artinya “Hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita pada tempat keluarnya darah (farji) dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci.”
Ayat tersebut memberikan larangan untuk tidak mendekati dalam artian melakukan hubungan suami istri saat masa haid. Yang dijadikan sebagai batas larangan adalah kesucian. Jika seorang wanita belum dalam keadaan suci hal ini masih berlaku.

Thursday, March 18, 2010

Datang Bulan

   Bagi wanita atau remaja putri, datang bulan atau haid adalah suatu yang wajar. Haid merupakan salah satu bentuk nikmat dari Alloh karena dengan haid berarti menandakan bahwa seorang wanita tersebut produktif.
Haid menurut bahasa berarti suatu yang mengalir, sedangkan menurut istilah syar’i haid adalah darah yang dikeluarkan pada waktu tertentu oleh wanita secara alami. Haid bersifat normal dan bukan disebabkan oleh penyakit atau luka.

   Siklus haid maupun lama haid pada wanita bisa jadi akan berbeda antara wanita yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan waktu dan lamanya haid tersebut dapat disebabkan karena kondisi antara wanita yang satu dengan yang lain juga berbeda. Selama masa haid, terkadang darah akan keluar terputus-putus (tidak lancar) sehingga seringkali bingung dalam menentukan masa suci dan kapan harus bersuci. Jika kondisi seperti ini selalu terjadi setiap waktu maka darah tersebut adalah darah istihadhah, hal ini  mungkin disebabkan ada gangguan dari dalam dan lebih baik konsultasi ke dokter akan hal ini. Namun apabila haid tidak lancar hanya terjadi kadang kala saja dan seorang wanita memiliki saat suci yang tepat mungkin hal ini diakibatkan karena kondisi seorang wanita yang tidak fit, stress, atau kelelahan. Maka yang harus dilakukan adalah mengetahui dan memastikan kapan saat suci yang tepat.

Penjelasan dari ibnu Qudamah dalam kitab Al-Mughni sebagai berikut:
“Jika berhentinya darah kurang dari sehari, maka seyogyanya tidak dianggap sebagai keadaan suci.” Berhentinya darah yang kurang dari sehari (12 jam)bukan  merupakan keadaan suci kecuali jika seorang wanita mendapatkan bukti yang menunjukkan dia telah suci. Berhentinya masa haid dapat ditandai dengan keluarnya lender putih atau jika dimasukkan kapas ke dalam tempat keluarnya haid kapas tetap bersih dan tidak terlihat adanya darah/noktah berwarna coklat.

Berikut contoh kasus sederhana:
   Seorang wanita biasanya haid selama enam atau tujuh hari setiap bulannya. Pada hari ke -5 biasanya hanya akan keluar sedikit darah (seperti noktah berwarna kecoklatan). Pada malam harinya, saat tidur wanita tersebut tidak mengeluarkan darah haid (karena sedikit aktifitas yang dilakukan pada malam hari) namun pada hari ke -6 (siang hari) darah keluar tapi hanya sedikit dan barulah pada hari ke -7 wanita tersebut sudah tidak mengeluarkan darah sedikitpun (dibuktikan dengan memasukkan kapas ke dalam tempat keluarnya haid dan setelah dilihat kapas terlihat kering… atau ditandai dengan keluarnya lender putih). 
Seorang wanita pada contoh diatas belum dianggap suci pada malam hari ke -5 meskipun pada malam harinya tidak mengeluarkan darah. Wanita tersebut dikatakan dalam keadaan suci pada hari ke -7 dan setelah dia bersuci dengan mandi wajib.

Tuesday, March 16, 2010

Cerminan diri kita


Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Seorang muslim adalah cerminan dari saudaranya yang mukmin.”
Cerminan diri kita dapat dilihat dengan siapa kita bergaul, siapa teman kita. Kalau kita bersahabat dengan pejudi, maka kurang lebih diri kita seperti pejudi. Kalau kita bersahabat dengan orang yang rajin ibadah maka kurang lebih diri kita juga akan seperti itu. Tidak diragukan lagi, bahwa seorang teman akan membawa pengaruh yang besar terhadap diri kita. Teman bisa mempengaruhi tingkah laku, cara pandang hidup, kebiasaan hidup dan sifat seseorang.
Alloh telah menciptakan manusia (ruh) dengan sifat-sifat khusus. Diantara sifat-sifat ruh tersebut antara lain tidak mau berkumpul dengan yang lain jenis. Artinya manusia akan cenderung merasa nyaman ketika dia berkumpul dengan orang yang juga memiliki persamaan dengannya. Dalam hal ini bisa persamaan sifat ataupun nasib.  Rosululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). Oleh karena itu, jika mereka saling mengenal maka akan bersatu, dan jika tidak saling mengenal maka mereka akan berpisah.
Meskipun harus selektif dalam memilih teman ataupun sahabat, bukan berarti kita harus enggan bertegur sapa ( bersikap tidak baik ) terhadap orang-orang di sekitar kita. Kita harus tetap bersikap sopan dan menghargai sesama manusia, sehingga tercipta kerukunan dan kedamaian.
Berikut merupakan cerminan seseorang yang baik dijadikan sahabat (diambil dari bulletin jum’at At-Tauhid) :
1.       Benar aqidahnya
2.       Taat beribadah dan menjauhi perbuatan maksiat
3.       Berakhlaq dan bertutur ata baik
4.       Suka menasehati dalam kebaikan
5.       Zuhud dengan dunia dan menjauhkan diri dari mengejar ngejar kedudukan
6.       Senang menuntut ilmu atau dapat berbagi-bagi dengannya
7.       Berpakaian sopan (islami)
8.       Selalu menjaga kehormatan diri dari hal- hal yang tidak layak dimata masyarakat
9.       Tidak terlalu banyak bergurau ( meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat)

Thursday, March 11, 2010

Waktu Utama untuk Berdoa

Alloh mencintai hamba yang berdo'a kepada-Nya, bahkan karena cinta-Nya, Alloh akan memberikan ampunan dosa kepada hamba-Nya yang berdo'a.

Alloh memahami keadaan hambaNya yang lemah dan senantiasa butuh akan Rahmat-Nya. Manusia tidak pernah lepas dari segala keinginan, ya kan? Kebutuhan manusia sebenernya terbatas, akan tetapi keinginan dan nafsulah yang tanpa batas. Kebutuhan manusia yang primer seperti sandang, pangan dan papan sedangkan kebutuhan sekunder seperti kendaraan serta perlengkapan-perlengkapan laen yang masih dirasa perlu. Saat manusia sudah mencukupi semua itu, biasanya muncullah keinginan-keinginan lain yang mungkin sebenernya hal itu tidak terlalu penting untuk dirinya. Untuk itu sangat diperlukan sikap pengendalian diri.

Untuk memenuhi kebutuhan, manusia harus mengupayakannya dengan usaha... ya tentu saja dengan cara-cara yang diridhoi Alloh (red: halal). Selain itu, sebagai manusia juga harus berdoa kepada Alloh Dzat yang Maha Sempurna, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Wah jadi teringat pak Djumali, guru penddkn agama di SMP tempo dulu... masih teringat beliau pernah berkata, "Berusaha tanpa berdoa itu sombong, berdoa tanpa usaha sama artinya dengan malas (mimpi yang kosong)."

Alloh Ta'ala berfirman: "Berdoalah kepadaKu, Aku akan kabulkan doa kalian. Sungguh orang yang menyombongkan diri karena enggan beribadah kepada-Ku, akan dimasukkan ke dalam neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." Berdasarkan ayat tersebut Alloh akan mengabulkan permintaan hamba-Nya. Lalu... (Mungkin sebagian ada yang bertanya-tanya %^&*??) "Kenapa doaku belum terkabulkan???" Ketahuilah, Alloh Maha Mengetahui yang terbaik untuk hamba-Nya. So, berprasangka baiklah terhadap-Nya :)

Nah, berikut ini merupakan waktu-waktu yang paling utama untuk berdoa... :
  1. Pada bulan Ramadhan, terutama pada malam Lailatul Qadar.
  2. Pada waktu wukuf di 'Arafah, ketika menunaikan ibadah haji.
  3. Ketika turun hujan.
  4. Ketika akan memulai shalat dan sesudahnya.
  5. Ketika menghadapi barisan musuh dalam medan peperangan.
  6. Di tengah malam.
  7. Di antara adzan dan iqamat.
  8. Ketika I'tidal yang akhir dalam shalat.
  9. Ketika sujud dalam shalat.
  10. Ketika khatam (tamat) membaca Al-Quran 30 Juz.
  11. Sepanjang malam, utama sekali sepertiga yang akhir dan waktu sahur.
  12. Sepanjang hari Jumat, karena mengharap berjumpa dengan saat ijabah (saat diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari Jumat itu.
  13. Antafa Zhuhur dengan 'Ashar dan antara 'Ashar dengan Maghrib.
  14. Pada waktu pengajian (belajar) di suatu majelis.
  15. Pada waktu minum air zam-zam. 

Mungkin Cinta Biasa

Seperti cahaya di gelapnya malam
Saat kau hadir di hatiku
Betapa indah dunia kurasa
Karnamu membuatku bahagia
Terima kasih Tuhan atas rasa yang begitu indah...
***
Kini lamunan t'lah sirna
Mungkin memang begini seharusnya
Mungkin hanya cinta biasa...
Nanti kan ku dapatkan yang terindah untukku...

                            by -Sutri- bukan puisi

Wednesday, March 10, 2010

Do it... siapa takut??

Terkadang untuk melakukan sesuatu tak jarang kita sering terlalu banyak berpikir... loading... Memang seharusnya sebelum melakukan sesuatu kita harus berpikir terlebih dahulu, tapi terlalu banyak berpikir justru akan membuat kita takut untuk melakukan sesuatu. Yaps, berani melakukan sesuatu dan berani mengambil resiko. Saat masih muda kita harus mempunyai keberanian dan semangat yang tinggi, karena itulah yang bisa kita banggakan dan memotivasi kita...

Sudah pernah baca buku "Jangan pernah bermimpi, mulai saja!"? itu karya Pak Suheri (motivator dan pebisnis) Ya, dalam bukunya itu ada kata-kata kek gini, "Tindakan tidak selalu membawa kebahagiaan, tetapi tidak ada kebahagiaan tanpa sebuah tindakan -Benjamin Disraeli-." Bahagia dalam konteks ini bisa diartikan secara luas... (red: material, mental, spiritual... apalagi???)

Pernah mengalami malu karena melakukan sesuatu? Keberanian memang sarat dengan resiko. Misalnya saja, contoh kecil ;) keberanian untuk berbicara di depan umum. Pada awalnya mungkin akan terasa malu tapi... ayo...jangan berhenti sampai disini... itu adalah proses... Saya pernah merasa nerves bgd waktu disuruh berbicara didepan orang banyak, saya nggak tau mesti ngomong apa???? sumpah... dalam otakku rasanya kosong... setelah itu aku merasa mempermalukan diriku sendiri... hehh. Tapi semua akan segera berlalu, no body perfect... perasaan itu akan berangsur-angsur hilang seiring berjalannya waktu. Selalu ada pelajaran yang dapat diambil dari setiap peristiwa